Pengikut

Jumat, 18 Juli 2014

CERITA LEGENDA GUNUNG WURUNG DIKEBUMEN-KARANGSAMBUNG


Pada suatu hari di zaman dahulu kala di salah satu kabupaten kebumen ,desa karangsambung terdapat sebuah dukuh yang bernama dukuh parangan. pada suatu ketika para sesepuh setempat memohon kepada para dewa khayangan untuk membangunkan sebuah gunung . pada suatu malam doa tersebut pun dikabulkan oleh para dewa khayangan dengan beberapa persyaratan.
Di pagi harinya para sesepuh pun mengumpulkan semua warga dan menyampaikan bahwa ditempat tersebut akan dibangunkan sebuah gunung oleh para dewa khayangan .Semua warga menyambut kabar tersebut dengan gembira atas terkabulnya permohonan doa para sesepuhnya. Tidak berapalama sesepuh pun menyampaikan persyaratan yang diberikan para dewa khayangan kepada warga. Pembanguan gunung akan dikerjakan nanti malam namun ada persyaran didalam pembangunan gunung tersebut yaitu tidak boleh ada yang melihat proses pembangunan tersebut. dan para sesepuhpun menyuruh para warganya  untuk segera masuk kedalam rumah dan mengunci pintu rapat-rapat saat hari menjelang malam sampai pagi sebelum terbit fajar warga tidak diperkenankan keluar rumah. para warga pun menyanggupi persyaratan tersebut.
Setelah hari menjelang malam para warga pun langsung masuk kedalam rumah masing-masing. Para dewa pun turun dan langsung mengerjakan apa yang telah ia janjikan kepada para warga. para dewa bekerja tanpa bicara. pertama-tama dibuatlah tiang-tiang dan langsung ditimbunnya dengan tanah sehingga berbentuk bukit. 
Ketika malam mau pagi dan pengerjaan sudah mau selesai ,tinggal menimbun tanah untuk dijadikan puncaknya dan para dewa masih bekerja. ada seorang gadis sedang jalan menuju sungai luk ulo dekat tempat pembangunan gunung. dikarenakan gadis tersebut tidak ikut kumpull saat ada pengumuman.
Gadis tersebut pergi ke sungai untuk mencuci beras untuk dimasak. gadis tersebut jalan tanpa memperhatikan sekelilingnya karena suasana yang masih gelap dan sepi. dan ketika gadis tersebut mau turun ke sungai gadis tersebut kaget melihat sebuah gunung.
"Hah ada gunung disini! padahal dari kemarin disini tanahnya rata nggak ada gunung.Duh gusti . apa saya mimpi ya? kata gadis tersebut dalam hati.
Tapi,ketika gadis tersebut melihat ada makhluk besar sedang membawa batu, gadis itu langsung lari terbirit-birit.Karena sangat ketakutan. “Tolong tolong tttoooolllloooong! Triak gadis tadi dengan nada lantang.

Gadis tadi lari dengan sekencang-kencangnya. Sampai-sampai tidak menghiraukan hari yang masih gelap. Beras yang mau dicuci tadi tumpah disepanjang jalan. Dan berdasarkan cerita orang-orang setempat beras yang tumapah tersebut menjadi batu merah yang menyerupai beras.

Para dewa yang masih bekerja kaget mendengar triakan gadis tadi. Para dewa telah mengetahui bahwa pekerjaannya dalam membuat gunung telah diketahui oleh manusia.

“Pekerjaan kita telah diketahui seorang gadis mari kita tinggalkan saja tempat ini. Para warga telah melanggar perjanjian yang telah disepakati”. Kata dari salah satu dewa. Dan para dewa pun langsung bergegas pergi meninggalkan pekerjaannya yang belum selesai.

Begitulah cerita legenda dari kebumen jawa tengah .sehingga masyarakat menamai dengan gunung wurung  yang kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi “gunung yang belum jadi”. Namun kalau berdasarkan ilmu geologi gunung wurung terbentuk daru  batuan intrusi,material batuan yang sebelumnya bahan cair yang sangat panas (pijar) yang berasal dari magma yang ada didalam perut bumi . magma tersebut mendesak hendak keluar kepermukaan bumi. Namun terlanjur membeku sebelum sampai kepermukaan bumi. Sedangkan batuan yang berbentuk beras disebut dengan batuan diabas.


Demikian cerita gunung wurung yang dapat saya share keteman-teman yang semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar